Salah satu tahun terbaik yang pernah saya lewati adalah masa-masa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Parajabatan di Kampus Universitas Negeri Yogyakarta. Ya, tahun 2018 silam saya menempuh PPG selama kurang lebih 11 bulan. Begitu banyak pengalaman yang saya dapatkan, mulai dari mengenal orang-orang baru sampai mengenal kampus UNY. Dahulu, di tahun 2011, saya pernah ingin sekali S1 di UNY dengan alasan sederhana. Ya mengejar sosok perempuan yang menjadi cinta pertama saya. Ah sudahlah, malah curhat. Balik ke PPG, di tahun 2018 kemarin Allah mengabulkan doa saya. Saya diterima menjadi mahasiswa PPG UNY. Hemmm, Allah tahu waktu yang tepat untuk mengabulkan doa. Itulah hikmah yang dapat saya ambil.
Karena jarak rumah yang cukup jauh, saya memutuskan untuk kos di daerah Suryodiningratan, Yogyakarta. Daerah tersebut sangat dekat dengan salah satu kampus UNY yang terletak di Bantul. Tidak sampai 5 menit naik motor sudah sampai. Saya kos bersama teman kuliah S1 dulu, namanya Fajar. Saya biasa memanggil dengan sebutan Bang Fajar.
Kamar kos saya berukuran 3x3 meter. Awal mula diujung pojok sekamar berdua bersama Bang Fajar. Maklum karena saat itu semua kamar penuh. Setelah ada penghuni lain yang pindah kos, saya pun bersama Bang Fajar pindah kamar ke arah tengah. Kali ini tidak sekamar lagi karena ada tiga kamar kosong. Saya memilih kamar paling pojok timur. Kamar Bang Fajar tepat di sebelah kiri kamar kos saya. Depan kamar kos saya adalah parkiran motor dan ada dua bangku memanjang. Disitulah tempat saya bersantai.
Bagian tengah kos adalah area terbuka, biasa digunakan untuk menjemur cucian anak-anak kos. Terdapat beberapa tanaman hijau untuk memperindang halaman. Tak begitu luas, hanya sekitar 5 m x 6 m. Tapi cukup lah untuk menjemur cucian semua penghuni kos.
Pemilik kos adalah pensiunan PNS. Beliau tinggal bersama istrinya, Selain itu ada anak dan menantunya serta dua cucunya. Penghuni kos berasal dari berbagai macam daerah. Ada yang dari Magelang, Papua, Nias, Kendal, dan Sulawesi. Beberapa sudah bekerja, beberapa mahasiswa, dan beberapa lagi siswa SMK yang sedang PKL.
Yang sempat akrab dengan saya dan Bang Fajar adalah kelompok siswa SMK PKL ini. Mereka dari Kendal. Kami sering bermain PS bersama atau futsal bersama ketika waktu senggang. Siswa SMK PKL ini ada 4 orang. Oke, saya akui hanya satu orang yang masih saya ingat namanya. Rohim dan tiga sisanya lupa hahaha. Maklum udah agak lama. Nomor WA mereka juga berganti-ganti. Jadi saat ini sudah hilang kontak. Mereka berempat PKL di kantor telkom setempat. Dekat, cukup 500 meter jalan kaki ke utara sudah sampai. Kami hanya satu kos selama kurang lebih 2 bulan. Setelah selesai PKL, mereka pulang ke Kendal. Kamar mereka yang kosong inilah yang saya tempati.
Ada satu lagi kelompok siswa SMK PKL. Ah tapi saya lupa asal mereka darimana dan dimana mereka PKL. Tapi ada 3 laki-laki dan 3 perempuan. Kos sebenarnya memang khusus untuk laki-laki. Namun karena tidak dapat kos lain, kelompok ini meminta pada pemilik kos untuk menerima penghuni perempuan. Pemilik kos pun menyetujuinya. Dua nama yang masih saya ingat adalah Anjas dan Retno. Itupun karena mereka suka teriak-teriak menyebut nama itu. Mereka pindah sesaat setelah kelompok PKLnya Rohim selesai.
Selain itu kami akrab dengan salah seorang penghuni kos yang berasal dari Magelang. Ia seorang seniman yang bekerja di TVRi. Kami pun sering pergi cari makan bersama di daerah Minggiran. Ada juga seorang mahasiswa S2 yang berasal dari Nias. Kami cukup akrab dengannya. Tapi ya sekedar tanya jawab saja.
bersambung~