Sabtu, 04 Juni 2016

[Poket Master], Game Penuh Warna dengan Karakter Imut

Haloo, apa kabar semua. Kali ini dinyo mau bahas tentang game lagi nih. Game nya berjudul Poket Master. Game ini sebenarnya sudah rilis tahun 2015-an. Dan sempat ramai promo di facebook. Namun karena beberapa rintangan, dinyo baru nyobain game ini sekarang. Baru juga 5 hari main wkwk. Okay, game ini mengusung pertempuran antar tamer menggunakan monster-monster lucu yang disebut "Sprite". [Poket Master] adalah game online RPG Jepang Korea dengan desain grafik imut. Menggunakan teknologi QTE Skill Ultimate, Assist Monster, alur cerita yang menarik. Beraneka ragam monster imut yang akan menghipnotis dan membuat kamu menjadi ketagihan bermain. Gamenya juga ringan dan gak makan memory.

Fakta Menjadi Seorang Guru

Syalalala ~
  1. Niat mendidik malah dipenjarakan.
  2. Niat mengajar malah disepelekan siswa.
  3. Jam kerja kalau dihitung lebih dari 8 jam. Setelah mengajar, pulang, masih harus ngoreksi, entri nilai dll. Kalau 100% menggunakan ilmunya, bahkan sampai 18 jam! (bikin perangkat pembelajaran).
  4. Guru honorer lebih parah, gaji pas-pasan, kerjaan segunung. Apalagi kalau bertemu PNS yang malesan.
  5. Usaha mati-matian tetapi moral anak-anak malah dirusak oleh artis di televisi yang jumpalitan gak karuan dengan gaji seambrek.
  6. Belum lagi kalau bertemu orangtua siswa yang pasrah anaknya 100% ke sekolah. Di rumah si anak dibiarin. What the mousedeer!
  7. Belum juga kalau bertemu orangtua yang tidak tegas dengan anaknya. *fakta banyak terjadi men #sigh :'(
  8. Atau melihat berita buruh lulusan SMA demo minta kenaikan upah.
  9. Atau melihat gerombolan anak-anak labil akut konvoi dengan baju dicoret-coret setelah kelulusan.
  10. Atau melihat siswa dengan daya nalar pas-pasan lebih milih main game Android pemberian orangtuanya/main game di laptop daripada belajar.
Tetapi, seorang guru itu ikhlas, mendidik anak-anak yang kerasukan teknologi dan krisis moral. Semoga mereka jadi penerus bangsa yang tahan banting.

See yay!

*NB: Akan ditambah sesuai keinginan si penulis :v
mengapa di Indonesia sudah ada UU Perlindungan Anak dan perangkat lain yang mengikat kok masih darurat kekerasan seksual?

miris, pelakunya bahkan banyak yang usia belasan tahun....