Selasa, 18 Agustus 2015

Pro dan Kontra Konvoi Moge Ala Dinyo

Haloo....
Kali ini Dinyo akan membahas hal yang sedikit berat nih di hati. Ciee, yang langsung nyesek. Bukan maksudnya yang berhubungan dengan kendaraan berat. Moge (Motor Toge) atau Motor Gede adalah salah satunya. Biar kekinian juga, kan lagi kontroversial nih aksi Mas Elanto yang menghadang konvoi moge. Apaan yang akan dibahas? Gue mencoba mengulas dari dua sisi yang berbeda. Simple kok, check out yay :)

Ukuran
Moge emang berukuran lebih besar dibanding motor biasa (ya iyalah, gimana si din?). Panjangnya sendiri bisa sampai dua meter. Nah dari ukuran yang besar tersebut pasti memiliki berat yang besar pula. Dari ukuran dan berat yang besar tersebut, sudah pasti diperlukan mesin/engine yang besar pula untuk bisa menjalankannya. Okay, sampe disini keren kan analogi gue?


Tau gak mesin kalo dijalankan menimbulkan apa? Suara dan panas guys. Dengan mesin yang besar itu tentulah moge cukup panas ketika digunakan. Nah menurut artikel yang gue baca, pengendara moge harus mencari angin agar mesin bisa dingin dan radiator dapat berjalan semestinya sehingga mereka umumnya melaju cepat. Dengan ukuran yang gede dan berat itu pula, moge akan susah untuk berjalan pelan karena harus mempertahankan keseimbangan. Kapasitas cc moge pun tentunya sangat terpaut jauh bila dibandingkan dengan motor konvensional, so larinya kenceng guys! meski emang bukan hanya faktor cc yang mempengaruhi kecepatan.

Mengenai konvoi moge nih akhir-akhir ini yang jadi kontroversi. Konvoi sudah jelas ada aturannya dong, apalagi udah ada Patwal (Patroli dan Pengawalan) dari polisi. Apabila dilihat dari ukuran dan kecepatan moge wajar kalau mereka emang butuh pengawalan. Petugas patwal pun pasti mempunyai pertimbangan jika konvoi moge kadang menerobos lampu lalu lintas. Bayangin aja deh, satu moge dua meter, misalnya ada konvoi dengan anggota 200 moge yang berjajar dua-dua. Panjangnya bisa mencapai 2x100 meter = 200 meter pemoge berhenti di lampu lalu lintas! Belum ditambah kendaraan lain seperti bus, truck, mobil pribadi.

Dari sudut pandang awam pasti mengkritik, lah tu moge bikin brisik aja, udah seenaknya di jalan, suka nerobos lampu lalin, dll deh. Okay, ini emang tidak salah karena ketika di jalan, moge harus lari kenceng, suka nglakson-nglakson, dan kadang nerobos lampu lalin. Bagi masnyarakat yang taat aturan emang hal ini sedikit membuat jengkel. Rasa keadilan di jalan pun diutarakan dalam bentuk umpatan. Hahaha, tapi sebagai WNI yang baik coba deh mengandaikan kalo kita punya moge, atau semacam apakah kita sudah menjadi pengendara yang baik?

Fenomena Mas Elanto
Wuih, ini kontroversial banget, dia berani menghadang konvoi moge yang dikawal patwal men! Mungkin dia emang superhero dalam bentuk manusia. Agar lebih enak gue panggil Mas Elanto aja. Siapa sih dia?
Elanto adalah seorang aktivis peduli lingkungan asal Kota Gudeg. Selain aktif sebagai pegiat Komunitas Peta Hijau Yogyakarta, Elanto juga seorang anggota Dewan Pakar Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) dan COMBINE Resource Institution.
Wuih, Mas Elanto ternyata aktivis! Kita siapa men? Kita cuman bisa mengkritik! Ya enggak juga sih, umumnya manusia awam cuman bisa bilang "seharusnya gitu" tapi gak pernah mau nglakuin atau pernah ngrasain. Gue salut sama Beliau karena udah berani melakukan aksi nyata ketika yang lain hanya bisa mengumpat lewat medsos.


Aksi dari beliau ini menuai kontroversi, baik di kalangan masyarakat awam, polisi, selebriti, serta komunitas moge itu sendiri. Alasan Beliau melakukan tindakan itu adalah karena konvoi tersebut telah melakukan tindakan penyalah gunaan hak-hak lalu lintas yang dilakukan oleh kepolisian dan pengendara moge. Ia juga menilai bahwa tindakan petugas patwal konvoi pengendara moge juga merupakan salah satu bentuk pelanggaran voorijider (pengawalan oleh polisi) dengan membiarkan para pengendara moge menerobos rambu lalu lintas.

Sudut Pandang Masyarakat
Dari Mas Elanto tersebut muncul berbagai opini masyarakat dengan segudang alasannya. Ada yang rasional tapi ada juga yang nyeletuk sekenanya di media sosial, nyindir lah, PDKT lah, putus nyambung lah, LDR lah. Lama-lama terbentuklah mitos...
“Jika ingin terkenal dengan mendadak, hadanglah konvoi moge dengan sepeda!”
Abaikan....

Sebenernya konvoi udah diatur guys! Nih aturannya.
Menurut Pasal 134 UU RI No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, berikut urutan kendaraan yang menjadi prioritas di jalan:
a.    Kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melaksanakan tugas
b.    Ambulans yang mengangkut orang sakit
c.    Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada Kecelakaan Lalu Lintas;
d.   Kendaraan pimpinan Lembaga Negara Republik Indonesia;
e.    Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara;
f.     Iring-iringan pengantar jenazah;
g.    Konvoi dan/atau Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas

Dari sana udah jelas, pada poin g. Udah ada pertimbangan tersendiri seperti yang telah dijelaskan di atas. Namun, seakan semua akan mencari kambing hitam. Pada dasarnya pendapatnya benar, tapi toleransinya yang kurang.

Pihak polisi menyatakan bahwa aksi konvoi tersebut merupakan aksi yang sah, sesuai hukum yang berlaku. Beberapa masyarakat yang pro menganggap konvoi adalah aksi yang biasa, sebagai sesama pengguna jalan harus bertoleransi, yang kontra mengatakan bahwa konvoi itu merupakan salah satu cara menerobos lampu lalin dengan bantuan polisi, hanya buat orang-orang berduit, mengganggu ketertiban dan kenyamanan dan sebagainya.

Sebagai masyarakat awam, gue juga agak dongkol kalo lagi naik motor dan buntutin orang pacaran naik motor di depan gue, tiba-tiba ada sirine polisi. Mengawal konvoi pejabat lah, moge lah, apa lah, tapi gue rasional. Mereka punya pertimbangan melakukan kegiatan itu.  Dan demi keselamatan bersama, gue menepi dulu atau jalan pelan di pinggir.  Semua akan baik-baik saja.  Dari pasal di atas tentunya, kita pun boleh mengajukan konvoi dengan sepeda motor lain selain moge, sepeda biasa, becak, apapun asal sesuai prosedur dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku.

Tetapi pasal di atas jangan dijadikan kambing hitam! Mentang-mentang konvoi dilegalkan dengan payung hukum, tiap bulan konvoi. Dikit-dikit konvoi. Apalagi sampai timbul korban jiwa gara-gara tertabrak moge saat seperti di kasus-kasus terdahulu. Kalau seperti itu akan banyak orang seperti yang dilakukan Mas Elanto dan mitos di atas beneran terjadi! Bukan hanya itu, lalu lintas pun jadi macet, menimbulkan emosi, sindir menyindir di medsos,  jadilah debat, ke ranah hukum, terus tawuran deh antar massa. Terus ada yang tertawa di balik itu semua. 

(tuuuuut...............)

Sebagai pengguna jalan, tentu kita harus mengutamakan safety riding. Berdoa sebelum bepergian dan berkendaralah dengan aman serta patuhi peraturan lalu lintas. Toleransi pun perlu dalam berkendara. Bukan hanya motor kecil (mocil), moge tetapi mobil, truck, dan pengendara bus pun perlu menanamkan prinsip tersebut. Katanya 70 tahun merdeka, jangan buat kemerdekaan 70 tahun ini hanya mitos dong, Melakukan hal kecil yang baik tetapi banyak dan konsisten lebih baik daripada melakukan satu hal besar.

Capek juga ya nulis.... Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam makna ataupun penulisan. Kritik dan saran  yang membangun selalu gue terima dengan lapang dada tetangga #eh
Well, see yay...

Referensi tulisan ini:

21 komentar:

  1. gue tinggal di jogja tapi kok ya ga ketemu sama rombongan toge eh moge ini ya?
    ke mana mereka?
    di mana saya?
    siapa saya? #eh

    BalasHapus
  2. Ya sebagai sesama pengguna jalan umum ya kita saling menjaga dan menghormati aja, tapi kalo konvoi moge gitu terkadang kesannya memamerkan atas kendaraannya yang super keren tersebut supaya terlihat "waw" makanya banyak yang mendukung aksinya mas elanto. tapi balik lagi kepada masing2 apapun penilaiannya kita sesama pengguna jalan, lebih baik saling menghormati dan menjaga ketertiban di jalan, :D *peace

    BalasHapus
  3. Wuih keren, ada pasal-pasalnya segala hehehe

    Ulasan yg cukup bgus. Emg sih akhir2 ini lg heboh bgt berita mas2 jogja yg menghadang moge. Sbg orang awan pasti aku jg nyalahin si moge, tp stelah ada review dikit dari km ttg moge ada benernya jg sih, gmn klo moge berhenti di lampu merah pasti malah bikin macet karena antri panjang hahaha

    Buat mas EL.. Km keren berani bertindak hihiiiii

    BalasHapus
  4. Uuhh... Tulisannya mantap, kayak artikel.
    Ooohhh... yang bisa motor gede lewat banyakan teh namanya konvoi moge, ya? Duh, baru tau. :(

    Kalo menurut aku pribadi sih, ya no prob aja. Selama ada Patwal mah.

    Ah, keren dah argumennya!!! Tepuk salut!

    BalasHapus
    Balasan
    1. yeeee....tepokjidat :v
      makasi udah mampir ya....

      Hapus
  5. Bukan moge ataupun konvoiny yg salah, tp arogansi dan sifat "menangan"
    Dan pada butir g ada penjelasan lagi, bahwa iring2an yg dimaksud adalah yg membutuhkan penanganan segera, seperti bencana alam, penanganan bom, dsb

    Gue udh nulis jg sih ttg moge ini, cm msh nangkring d draft

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya....gue juga baru baca ternyata ada penjelasan lagi....entahlah siapa yg salah...
      tapi saling toleransi aja deh kalo mnrtku....bukan hanya moge, tapi semua pengguna jalan...kurasakan semua pengguna jalan maunya menang sendiri deh....

      Hapus
  6. moge balakangan ini emang lagi sering dibicarain gara2 kasus mas elanto. gue ngeliat video full nya di yutub aja agak sedikit emosi plus merinding. jarang ada yang berani negur yang salah kayak mas elanto itu. tapi... nggak semua grup moge kayak gitu. masih ada beberapa yang waras, yang masih bisa menghargai

    BalasHapus
    Balasan
    1. iye bro, gw setuju....
      jempol deh buat mas elan...

      Hapus
  7. untungnya Moge di kota makassar gak ada yang sampe segitunya
    Tapi disini malah banyak begal men, senggol dikit bacok melayang

    BalasHapus
  8. bingung sendir jadinya
    sesuai peraturan mereka sah dan nggak ngelanggar hukum
    tapi secara pandangan masyarakat, itu salah karena melangar peraturan

    tapi dari poin yang di kawal itu. baru tahulah saya
    haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya...yah pikiran orang beda-beda bang...cukup ambil positifnya aja....

      Hapus
  9. Iyanih, moge emg lg happening banget ya skrg? Aku gak terlalu ngikutin berita tntg moge ini sihh.. Jd gak tau masalahnya.. Tentang mas Elanto aja aku baru taunya dari sini._.v Emang konvoi moge nya diributin gara2 apa sih? Gara2 bikin macet gtu? Gara2 mas elanto? Apa gara-gara gak ada gara-garanya sama sekali? #kudet #lola #maap #komenmacamapaini

    Wakakak, ada moge, ada juga mocil, mgkin ada jg modeng (motor sedeng)
    Btw, cakep banget laah inii tulisannyaa~ Bener tuh, berasa baca artikel :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahaha....moge baik-baik aja, kemaren baru flu aja dikit,,,:v

      atau semacam motiro (motor tiga roda) bakal ngehits tahun depan, (sepertinya) :P

      Hapus
  10. Apapun motornya, mau gede atau kecil, mau punya pejabat atau rakyat jelata, harus taat sama peraturan lalu lintas...karena ini menyangkut nyawa manusia, dan last time I checked, sampai saat ini uang masih belum bisa membeli nyawa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bang....bener...tapi seringnya pada ngeyel...gak pake helm lah, nyrobot traffic light lah, gak kasi tanda kalo mau belok, yg paling sering buat bus atau mobil pribadi suka seenaknya....

      Hapus