Rabu, 24 Oktober 2012

Illinoise, heartelicc

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin? Dan angin yang menjatuhkan daun pun tak pernah membenci perbedaan suhu yang membuat udara bergerak menjadi angin. Daun yang jatuh pun tak pernah memaki takdirnya yang telah diguratkan Sang Pencipta. Yah, betapa hebat daun itu….

Daun yang jatuh tak pernah menolak untuk diseret oleh bilah-bilah lidi dikumpulkan. Diserok-serok tanpa pandang bulu, kecil besar, tua muda, yang jatuh tetaplah diseret, dikumpulkan jadi satu dalam sebuah koloni nyata yang menyayat sangat. Yah, betapa kuat daun itu….

Daun yang jatuh tak pernah menjerit dilempari bilah-bilah korek api, menyala, panas. Ikhlas untuk menerima akhirnya, terbakar meraung berjuang menggapai langit, menggapai awan, bersatu, membaur bersama di angkasa. Yah, betapa ikhlas daun itu….

*inspired by Novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin

Hellow, kembali lagi dengan dinyo yang sedang dilanda perasaan bimbang dan galau melanda segede upil gajah dikumpulin sedunia. Bola upil digelindingin dan gue dipaksa harus menghentikan itu dalam hati.

Ngomong-ngomong tentang judul postingan kali ini…(koma)
Bagus kan??? 
*maksa dah dinyoooo*

Ibarat titik dan koma tetangga postingan sebelumnya kemaren, koma gue begitu banyak dan menyabang. Ibarat eskrim yang meleleh, rasa gue hambar, bukan coklat, vanilla, strawberry atau asem kecut manis mint, gue hambar melihat lukisan yang gue gambar sendiri dan lukisan yang terpampang di depan mata. Lelehan yang tak berasa, kini menyisa…

Illinoise, heartelicc,  ill i noise heart tell ic

hope, you understand what is the meaning of it. I can’t draw anything, i can't make anything. Just hope, and hope, my wish will rewind and dragged from dreamland to this real world...
daun juga ada yang jatuh tetapi juga ada yang terbang terhempas angin, daun ada yang tak ingin jatuh tetapi ada juga ada yang tak ingin terbang, daun juga ada yang ingin terbang dan diajak terbang, dan daun juga ada yang lupa bagaimana ia bisa jatuh
Life is like a leaf….
hiduplah seperti daun :)
i tell my ill noise heart…

#hanya coret-coret

22 komentar:

  1. hidup kayak daun yang jatuh dari pohonnya....kecepatan jatuhnya hanya 3 cm per detik

    BalasHapus
  2. aku juga ingin seperti itu deh! keren kayaknya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. mari bersyukur dan ikhlas menerima segalanya :)

      Hapus
  3. daun..daun..daun..
    terlalu gampang ikhlas buat ditulis. Tapi realisasinya sulit.

    kadang ada juga daun yang ga mau jatuh saat angin menyapu, dia masih mempertahankan dirinya biar tetep seperti itu sambil berpegangan dengan daun-daun yang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bay...realisasi itu dimana-mana sulit....
      bener tuh...masi aja ada daun yang suka bergandeng tangan biar gak jatuh

      Hapus
    2. jaid pengen baca novelnya gue. Bagus kayaknya cerita. Analaginya keren kalo baca tulisan lo.

      Hapus
    3. langsung kepet aja bay di toko buku :D :D hahahahaaaa

      Hapus
  4. Daun akan menerima apapun yang dialaminya dengan ikhlas dan tak pernah ada rasa kecewa padanya. Keren tulisannya, keep blogging gan

    BalasHapus
  5. Saya tidak mau seperti daun, yang dibakar hangus,
    saya belum dibakar aja udah hangus

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan ambil dibakarnya, ambil keikhlasannya daun buat menerima takdir :)

      Hapus
  6. mantep banget filosofi angin dan daun kang, ini artinya walaupun saling berbeda tugas dan derajad, tapi ikhlas dan rela atas takdir, entah itu seseorang yang ada di atas roda kehidupan dan kita bandingkan dengan roda hidup kita yang sedang ada di bawah, oia, cara bikin template kyk pnya kamu gmn sih,


    kunjung balik ya, aku tunggu

    BalasHapus
    Balasan
    1. sippdah...makasih yak udah mau baca :)

      iti template simple, baground warna putih polos, header bkin sendiri, dominan warna biru doang kok :)

      Hapus
  7. simple, sederhana,
    tapi ternyata maknanya dalam....

    kita sudah tau harus bagaimana
    tapi melaksanakannya itu lho yang sulitnya minta ampun...

    mudah2an kita semua bisa belajar dari daun ya...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo masalah realitas itu sulit banget, ada aja godaan dan cobaannya... @,@
      amin...semoga kita jadi lebih baik di masa datang... :)

      Hapus
  8. daunnya juga pasrah dijadiin kompos :)

    salam kenal mas bro dinyo *eh dinyo apa dino ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bener tuh, malah kelewatan gue :D
      salam kenal juga, dino boleh, dinyo boleh..heheheee

      Hapus
  9. bambu juga sama lho...

    lentur, ringan, kecil, ramping, namun sangt kuat menghadapi cobaan...
    semakin kuat angin yg bertiup, semakin dia lentur mengikuti arah angin...

    namun phon yg besar tinggi kokoh, bila terkena angin yg terlalu kencang, ujung2nya akan patah dan roboh,

    pesa moral: menjadi flexible lah seperti bambu, jangan terlalu nagkuh dan keras kepala, karena itu cuma akan menjatuhkanmu aja..

    :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah, tepat sekali itu sob...
      makasih yak udah ngasi tau aye hehehe....

      mari jadi lebih baik :)

      Hapus
  10. " Daun " satu kata beribu makna, ya, itulah yang gue tau soal daun.

    BalasHapus