Rabu, 29 Februari 2012

TEORI KEWIRAUSAHAAN

Menurut A. Pekerti, senantiasa melibatkan dua unsur:
1.Peluang (dianut ahli ekonomi)
2.Kemampuan menanggapi peluang ( dianut ahli sosiologi dan psikologi)

Teori Ekonomi:
Wirausaha akan muncul  dan berkembang kalau ada peluang
Ketidak pastian masa depan merupakan peluang

Catillon: orang yang pertama kali menggunakan istilah entreprenaur, mengatakan  Wirausaha adalah orang mengambil resiko dengan jalan membeli barang  sekarang dan dijualnya kemudian dengan harga yang tidak pasti. Jadi wirausaha adalah  penanggung resiko
Peningkatan atau perubahan kebutuhan barang dan jasa dalam masyarakat  merupakan peluang bagi wirausaha untuk menciptakan  produk baru, pasar baru, sumber, bahan baru, cara produksi baru dan organisasi baru
Menurut Schumpeter wirausaha adalah orang yang menciptakan cara baru dalam mengorganisasikan proses produksi. Wirausahawan adalah seorang invator produkasi.

Leibenstein: kekuranngan informasi tentang pasar  dan proses produksi dan ketidak pastian suplai tenaga kerja sebagai peluang usaha. Wirausaha mencari dan mengehimpun informasi yang kurang itu dan mengangkat tenaga kerja yang dibutuhkan dalam organisasi. Wirausaha adalah pembangun organisasi.

Broehl: kemajuan teknologi merupakan pembuka peluang usaha dan  perbedaan taraf kemajuan teknologi Negara maju dan berkembang merupakan peluan ekonomi bagi wirausaha.
Mengembangakan wirausaha bisa berwujud tindakan-tindakan:
1.Secara sengaja menciptakan peluang
2.Menyebarkan informasi tentang peluang ekonomi
3.Menawarkan insentif agar orang mau menanggung resiko, menjadi innovator dan membangun organisasi.

Teori ekonomi mengenali berbagai variable yang mempengaruhi  kewirusha wan, tetapi tidak menunjuk siapa cenderung menjadi wirausaha dan bagaimana jalan menjadi wirausaha.

Teori Sosiologi
Para ahli sosiologi mencoba menerangkan mengapa berbagai kelompok sosial (kelompok ras, susku, agama, dan kelas sosial menunjukkan tanggapan yang berbeda atas peluang usaha. Mereka meneliti faktor-faktor sosial budaya  yang menerangkan kewirausahaan antara berbagai kelompok. Ciri budaya  Jepang dan Negara industry baru seperti Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Hongkong berhasil memanfaatkan peluang ekonomi internasional. Mereka memiliki budaya makan dengan   sumpit, apakah cara makan menentukan keberhasilan menghadapi peluang  apakah etos kerja meraka yang mempengaruhi keberhasilan menghadapi peluang ekonomi internasional.

Max Weber: mengemukakan  teori hubungan antara kewirausahaan di Eropa Barat dengan etika Protestan, tetapi tidak bisa menerangkan kewirauasahaan di Hongkong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, dan masysrakat Islam dan Katolik.

Hagen: berdasarkan pengamatan dan anlisa perkembangan historis di Inggris, Perancis, Rusia, Jepang, India, Pakistan, Lebanon dan Columbia, ia pada kesimpulannya bahwa dalam semua masyarakat ada kelompok-kelompok sosial yang “melahirkan” lebih banyak wirausaha dibanding dengan kelompok-kelompok lain. Menyimpulkan bahwa dalam kelompok-kelompok itu yang terdorong menjadi wirausaha karena sebagai kelompok dipandang rendah oleh kelompok elite dalam masyarakatnya. Atas dasar itu mengemukakan teori yang menyatakan   “makin direndahkan kedudukan sosialnya makin  besar kecenderungan kewirausahaan.
Teori Sosiologi mengingatkan kepada kita bahwa warisan sosial  merupakan salah sastu penentu utama kewiraushaan.
Karena itu kalau kita mau secara sengaja mengembangakn wirausaha dalam suatu masyarakat tertentu kita harus menghiraukan ketimpangan sosial. Dinegara kita teori sosial tidak berlaku sepenuhnya, karena banyak pengusaha besar yang lahir dari kelurga kaya.

Teori Psikologi
Pada dasarnya teori  psikologi mencoba menjawab pertnyaan:
1.Adakah karaktersistik perorangan yang membedakan wirausaha  dan orang yang bukan wirausaha?.
2.Adakah karakteristik perorangan yang membedakan wirausaha yang berhasil  dan yang kurang berhasil.

Perintis teori psikologi kewirausahaan adalah David McClelland. Ia mencoba mencari (seacra empiris) faktor-faktor kepribadian yang tidak tergantung kepada  keadaan lingkungan, yang menentukan suksesnya seorang wirausaha. Mula-mula ia menalarkan ada hubungan antara perilaku kewirausahaan  dengan kebutuhan untuk berprestasi. Selajutnya menemukan korelasi positif antara kuatnya nAch pada suatu bangsa  dengan isi cerita suatu bacaan di sekolah dasar dengan taraf perekembangan ekonomi.
Menurut teori McClelland,nAch terbentuk pada masa kanak-kanak dan diantaranya ditentukan oleh isi bacaan  untuk sekolah dasar, ini berqarti perlu ditanamkan sejak dini. Motivasi berprestasi dapat ditngkatkan melalu latihan pada orang dewasa

Teori Perilaku
Wesper: memandang perilaku wirausaha sebagai kerja, menyimpulkan bahwa keberhasilan  seseorang wirausaha, tergantung dari:
1.Pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai wirauasaha
2.Pilihan bidang usahanya, kerjasama dengan orang lain
3.Dan kepiawaian  mengamalkan manajemen yang tepat.

Drucker: memandang bahwa kewirausahaan sebagai perilaku bukan sebagai sifat kepribadian. Kewirausahaan adalah praktek kerja yang bertumpu pada atas konsep atau teori, bukan intuisi. Karena kewirausahaan dapat dipelajari  dan dikuasi secara sistimatis dan terencana. Ia menyarankan tiga macam unsure perilaku untuk mendukung berhasilnya praktek wirausaha:
1.Inovasi ( bertujuan)
2.Manajemen wiarausaha
3.Dan strategi wirausaha.
Menurut Drucker dasar pengetahuan kewirausahaan adalah inovasi, artinya cara baru memanfaatkan sumberdaya  untuk menciptakan kekayaan. Inovasi dapat dikejar dan diusahakan secara sengaja dan tidak tergantung pada datangnya ilham.
Untuk membuahkan inovasi kita memperhatikan perubahan-perubahan  yang terjadi disekitar kita. Ini menyangkut kepekaan dan keterampilan diagnostic, dua macam kemampuan  yang isa dipelajari dan dilatihkan.

Menurut Drucker, manajemen kewiarusahaan mengutamakan empat hal:
1.Fokus pada pasar
2.Antisipasi kebutuhan keuangan
3.Menyiapkan dan menyusun  tim manjemen  puncak jauh sebelum diperlukan
4.Penentuan peran sipendiri dalam hubungan dengan orang lain

Wirausaha harus mampu mengatur strategi wirausaha: empat macam strategi wirausaha:
1.Pemimpin yang dominan dalam pasar
2.Imitasi kreatif
3.Monopoli  dengan produk  atau jasa yang sangat khusus
4.Menciptakan konsumen baru dengan menciptakan produk dan jasa baru.

Berpangkal dari teori perilaku bahwa :
1.Wirausaha dapat dipelajari dan dikuasai.
2.Kewirausahaan adalah pilihan kerja, pilihan karier
3.Peluaang wirauasaha dapat diciptakan
4.Keberhasilan wirausaha banyak ditentukan oleh dirinya.

SIKAP MENTAL WIRAUSAHA
Pembangunan ekonomi dilandasi Pasal 33  UUD 1945:
1.Cabang produksi yang mengusai hajat hidup orang banyak  dikuasai Negara
2.Bumi dan air dan kekayaan alam digunakakn sebesarnaya untuk kemakmuran rakyat
3.Asas kekeluargaan

Tiga unsure penting dalam tata perekonomian Indonesia:
1.Sector Negara
2.Sektoe swasta
3.koperasi
Ketiga sektor tsb dikembangkan secara serasi dan mantap

Kondiisi perekonomi Indonesia, secara garis besar :
1.Sebelum merdeka – ekonomi dikendalikaan penjajah dimonopoli penjajah
2.Awal kemerdekaan- mulai tumbuh, namun gangguan gerkan sparatis
3.Masa pemerintahan Presiden Soekarno, mengalami pertumban dengan berdikari, banyak gangguan gerakan sparatis
4.Masa pemerintahan orde baru, awal pemerintah  tumbuh berkembang baik dengan pelita. Tahun 1997/1990 krisis ekonomi/resesi
5.Masa reformasi perkembangan ekonomi cukup bagus utama masa pemerintahan SBY, dengan prtumbuhan 6,5 persen


KWU 3
KD 1
SEMESTER II

2 komentar: